nakal bahasa sunda

nakal bahasa sunda

Arti dari kata nakal dalam bahasa Sunda adalah perilaku nakal pada anak-anak. Kata lain yang memiliki arti serupa adalah najan, sanajan, na'ib, nahnay, nahi, naha, dan nagri. Kata badeur, bangor, dan baong juga memiliki makna yang sama dengan nakal, namun badeur merujuk pada anak yang nakal dan sulit untuk disapahtikan, sedangkan bangor merujuk pada anak yang nakal dan sulit untuk dicegah melakukan perilaku berbahaya. Kamus Sunda-Indonesia mencantumkan sejumlah kata yang terkait dengan nakal, seperti naker, nakleuk, nakol, naktu, nalaktak, bakal, cikal, hanjakal, jeungkal, dan pokal. Untuk memahami arti kata-kata kasar dalam bahasa Sunda, perlu diingat bahwa tidak semua kata-kata tersebut dapat diucapkan pada semua orang dan situasi. Peribahasa dalam bahasa Sunda menjadi salah satu bentuk sarana untuk menyampaikan nasihat dan petuah secara tersirat dan dengan estetika bahasa yang tinggi. Pembentukan peribahasa tersebut sudah berlangsung sejak lama dan diwariskan secara turun-temurun dengan struktur dan makna yang sama. Dalam pidato, bagian isi berisi gagasan atau materi yang hendak disampaikan, sedangkan penutup berisi rangkuman, seruan, serta kesimpulan atau saran. Indeks bilangan dalam bahasa Sunda juga dapat dipelajari dengan teknik penyebutan yang serupa seperti dalam bahasa Indonesia. Beberapa contoh kata kasar dalam bahasa Sunda beserta maknanya antara lain "kéhéd" yang mengandung arti 'sirit' alias alat kelamin laki-laki. Namun, perlu diingat bahwa kata-kata kasar tersebut tidak semestinya digunakan dalam situasi dan pada orang yang tidak tepat. Gunakanlah bahasa dengan sopan dan benar sesuai dengan kesopanan dan kebijaksanaan dalam bertutur.