spartan king

spartan king

Daftar Raja-raja Sparta - Wikipedia Sparta adalah kota-negara militer di Yunani kuno yang mencapai kekuatan regional setelah prajurit-prajurit Spartan memenangkan Perang Peloponnesos melawan kota saingan Athena. Konstitusi Sparta ditentukan oleh Rhetra Agung dan didasarkan pada oligarki. Legislators terkenal meliputi Lycurgus, Chilon, Epitadeus, Agis IV, dan Cleomenes III. Sparta memiliki dua raja, masing-masing berasal dari keluarga pendiri Agaidai dan Eurypontidae. Di antara raja-raja terkenal dan berpengaruh Sparta adalah Leonidas, Cleomenes I, dan Agis IV. Namun, kekuasaan raja-raja ini berkurang seiring berjalannya waktu. Leonidas adalah raja Sparta yang berjuang melawan invasi Persia dalam Pertempuran Thermopylae pada 480 SM. Ia dan 300 prajurit Spartan lainnya meninggal, tetapi pengorbanan heroik mereka menjadi simbol tekad Sparta. Leonidas juga terkenal dalam film '300' yang menggambarkan pertempuran tersebut. Di samping Leonidas, masih banyak lagi tokoh pahlawan Sparta seperti Maron, Megastides, dan Orpheus. Pemerintahan Sparta juga melibatkan Gerousia, Ephorate, Ekklesia, dan Navarchy. Sparta terbagi menjadi beberapa kelompok sosial seperti Spartiates, Perioeci, Helots, Neodamodes, Trophimoi, Mothax, Sciritae, Epeunacti, dan Partheniae, dan memiliki sistem pendidikan dan pelatihan yang ketat disebut Agoge. Sejarah raja-raja Sparta dapat dilacak melalui Daftar Raja-raja Sparta yang mencantumkan dua raja dari masing-masing keluarga pendiri, Agaidai dan Eurypontidae. Raja-raja ini memerintah Sparta dari 590 SM hingga 192 SM. Menurut mitos, Raja Lelex merupakan raja pertama yang memerintah wilayah Laconia yang kemudian menjadi Sparta. Ia diikuti oleh beberapa raja lainnya seperti Myles, Eurotas, Lacedaemon, dan Amyclas. Terdapat beberapa kutipan terkenal dari orang-orang Sparta seperti "Jika kamu ingin mencuri, berhenti mencuri atau berhenti bernafas" dan "Sparta tidak bertanya berapa banyak musuh yang ada, tapi di mana musuh itu berada." Namun, kata-kata yang paling terkenal adalah kutipan dari Raja Agesilaus, "Tidak ada gunanya keberanian tanpa keadilan, dan tidak perlu keberanian jika semua orang adil."