arti cancel culture

arti cancel culture

Apa itu Cancel Culture: Pengertian dan Contohnya - Tirto.ID Cancel culture adalah sebuah fenomena di dalam masyarakat yang berkaitan dengan tindakan untuk menarik dukungan dan memboikot seseorang atau kelompok akibat tindakan atau ucapan yang dianggap tidak dapat diterima. Cancel culture biasa ditujukan kepada public figure seperti selebritas dan politisi, yang melakukan tindakan seperti pelecehan seksual, tindakan rasisme, atau merendahkan gender tertentu. Fenomena cancel culture terus berubah seiring dengan evolusi media sosial dan budaya online. Menurut New York Post, cancel culture adalah sebuah fenomena dimana orang, merek, bahkan acara dan film dibatalkan karena dianggap sebagian orang sebagai komentar atau ideologi yang bermasalah atau menyinggung. Ada sebuah opini yang mengatakan bahwa cancel culture membutuhkan gerakan massa, kolektif dalam bentuk dan kekuatan. Namun, fenomena cancel culture perlu mendapat kritik dan tinjauan ulang dari sisi dampaknya pada kesehatan mental. Banyak orang khawatir bahwa cancel culture bisa menjadi alat untuk menyerang dan memboikot orang hingga kehilangan daya dan posisinya, seperti pejabat atau public figure. Fenomena ini juga dapat memperkuat budaya pengenyahan dan budaya penolakan di masyarakat. Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengkritik tren cancel culture dalam sebuah wawancara tentang aktivisme pemuda dan mengatakan bahwa cancel culture bukanlah aktivisme yang membawa perubahan. Meskipun ada beberapa pandangan yang mengkritik fenomena cancel culture, ada juga pandangan yang menganggap bahwa cancel culture bisa membawa perubahan positif bagi masyarakat. Namun, perlu diingat bahwa tindakan memboikot atau cancel terhadap seseorang atau kelompok haruslah dilakukan dengan bijak dan proporsional, sehingga tidak menyakiti atau merugikan pihak yang bersangkutan secara berlebihan.