abu samah

abu samah

Hikayat Abu Sama, atau dikenal juga sebagai Hikayat Abu Samah, adalah naskah Betawi yang diadaptasi dari kesusastraan Melayu. Naskah ini memiliki beberapa versi bahasa seperti Melayu, Jawa, Sunda, Aceh, dan Hindustan. Hikayat Abu Samah termasuk dalam legenda Islam karena bersumber pada Sejarah Islam. Cerita ini bercerita tentang Abu Samah, putra kedua Khalifah Umar Ibn Khattab yang pernah dicambuk karena minum arak. Penghukuman Abu Samah ini menyebar dan berkembang hingga ke Melayu. Meskipun demikian, Hikayat Abu Samah memiliki kritik teks terhadap kesalahan salin tulis dan ketidakkonsistenan penulisan. Selain itu, terdapat variasi dalam kosakata bahasa Melayu. Analisis difusi budaya terhadap teks Hikayat Abu Samah menghasilkan simpulan bahwa teks ini berasal dari Arab dengan judul Qishash Abu Samah yang menyebar ke Nusantara melalui saluran perdagangan dan politik pada abad ke-18. Hikayat Abu Samah memiliki sejarah terkait dengan beberapa tokoh penting seperti Abu Samah bin Mohd Kassim, salah seorang pemimpin Melayu Parti Komunis Malaya serta Hamzah bin Abu Samah, seorang politisi, pengacara, dan administrator olahraga yang pernah menjadi presiden Konfederasi Sepakbola Asia. Khastara memiliki satu koleksi naskah Hikayat Abu Samah dengan 69 halaman, ukuran sampul 19,5x15,5cm, dan satu halaman berisikan 15 baris. Cerita penghukuman Abu Samah ini terkenal dan masih dikenang oleh masyarakat Betawi. Bahkan, ada seorang mantan pemimpin wanita PKR yang bernama Syarul Ema Rena Abu Samah yang pernah dihubungi oleh polisi terkait dengan pos media sosial. Kisah-kisah seperti Hikayat Abu Sama merupakan bagian dari kesusastraan dan budaya Melayu yang tak ternilai harganya. Naskah ini menjadi penting dan perlu dilestarikan sebagai warisan budaya bangsa.