dukun gandakan uang

dukun gandakan uang

Kasus dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah telah membuat masyarakat heboh setelah pelaku diduga membunuh 11 orang korban. Pelaku, Slamet Tohari (45), mengklaim memiliki kemampuan untuk melipatgandakan uang yang diberikan kepadanya oleh korban. Namun, pelaku IS di Magelang juga mengklaim bisa menyembuhkan dan melipatgandakan uang. Pelaku melakukan aksinya pada tahun 2020 dan membunuh empat korbannya dengan memberikan minuman yang dicampur. Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, mengatakan bahwa salah satu korban, PO, sempat menemui dukun pengganda uang Slamet Tohari di Desa Balun Kecamatan Wanayasa Banjarnegara bersama anaknya, GE. Mereka datang ke Banjarnegara pada bulan Juli 2022 dengan menggunakan bus. Terbaru, polisi menangkap Slamet Tohari sebagai pelaku pembunuhan 11 orang korban yang diduga telah dibunuh oleh sang dukun pengganda uang tersebut. Pelaku mengklaim memiliki kemampuan untuk melipatgandakan uang yang diberikan oleh para pasiennya, dimana korban harus menyerahkan sejumlah uang dengan iming-iming uang akan digandakan dengan menggunakan kain kafan. Namun, kasus dukun pengganda uang palsu berhasil ditangkap oleh anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur. Komplotan yang terdiri dari empat orang mengklaim bisa menggandakan uang kepada para korban dengan menyediakan iming-iming sebesar Rp 1,5 miliar dengan membayar uang sejumlah Rp 50 juta. Namun, pelaku lainnya berniat menggandakan uang akan tetapi sebaliknya malah kehilangan uang tersebut. Sementara itu, Imam Prasodjo, seorang sosiolog dari Universitas Indonesia, menyebutkan bahwa masih ada beberapa orang yang percaya pada dukun pengganda uang. Data sementara menunjukkan bahwa polisi telah menemukan sepuluh jenazah lain yang diduga dibunuh oleh pelaku tersebut setelah dilakukan penggalian di sebuah lereng bukit yang ditanami oleh pohon puspa dan singkong.