utang pln 500 triliun

utang pln 500 triliun

Utang PLN Tembus Rp 500 T, Ini Perjalanannya dari 2015 PT PLN (Persero) saat ini memiliki utang mencapai Rp 500 triliun, sebagaimana yang diungkap oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Salah satu cara yang dilakukan untuk menyehatkan keuangan PLN adalah dengan menekan 50% belanja modal (capital expenditure/capex), mengutip dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di situs PLN. Utang jangka panjang didominasi oleh utang obligasi dan sukuk ijarah senilai Rp 192,8 triliun, dan utang bank sebesar Rp 154,48 triliun. Sementara itu, utang jangka pendek didominasi oleh utang usaha pihak ketiga sebesar Rp 30,6 triliun, dan utang bank sebesar Rp 18,8 triliun. Menurut Alois dalam acara BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2023 tanggal 19 Januari 2022, situasi PLN tiga tahun lalu menunjukkan bahwa utang PLN sudah menggunung, dan utangnya pada saat itu sebesar Rp 500 triliun. Namun, pada saat memasuki krisis pandemi, dikhawatirkan utang PLN akan makin bertambah. Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, pernah mengatakan bahwa utang perusahaan membengkak sejak 2019, yang sebelumnya di bawah Rp 50 triliun dalam lima tahun, kini hampir mencapai Rp 500 triliun. Utang tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan seperti pengerjaan proyek 35.000 MW. Perusahaan pelat merah tersebut terbebani utang besar lantaran sibuk mencari pinjaman untuk membiayai proyek kelistrikan. Oleh sebab itu, PLN harus memangkas belanja modal (capital expenditure/capex) hingga 50 persen untuk efisiensi dan menyehatkan keuangan perusahaan. Segala upaya pun dilakukan untuk menyehatkan keuangan PLN.