faqr

faqr

Fakir, faqeer, atau faqīr (/fəˈkɪər/; Bahasa Arab: فقير (kata benda dari faqr)), berasal dari kata faqr (Arab: فقر، 'kemiskinan'), adalah istilah Islam yang tradisional digunakan untuk asketis Muslim Sufi yang merelakan harta benda mereka dan mendedikasikan hidup mereka untuk beribadah kepada Allah. Kata "faqr" berarti: kemiskinan, tanpa memiliki apa yang dibutuhkan. Bagi kaum Sufi, kata "faqr" berarti: mengosongkan hati (takhalli) dari segala bentuk keberadaan, kecuali baqa 'dalam hubungan antara hamba dan Tuhan. Kata ini juga berarti: kesadaran atas kebutuhan hanya kepada Allah dan hidup dengan kesadaran akan cukup dalam makhluk. Banyak ulama seperti al-Ghazali berpendapat bahwa kefakiran (al-faqr) adalah istilah yang mengacu pada ketiadaan apa yang menjadi kebutuhan. Al-Qur'an penuh dengan ayat yang mengingatkan para pemeluk agama bahwa kehidupan fana dan akhirat abadi. Ia juga sangat menghargai "hamba-hamba Allah yang menghabiskan malam mereka bersimpuh dalam ibadah kepada Tuhan mereka" (25:63-65). Faqr (secara harfiah, 'kemiskinan') adalah istilah yang menunjukkan variasi dan tahap-tahap kebutuhan dan ketergantungan material, psikologis, dan spiritual yang dapat dianut oleh seorang pelaku jalan Sufi sebagai sarana bagi kemajuan dalam mendapatkan kasih sayang dan belas kasih Allah serta memperoleh kesucian dan pengetahuan mistik. Faqr adalah tujuan utama hidup, harta utama Allah, dan cara utama menuju pandangan dan persatuan dengan-Nya. Pelajari bagaimana Nabi Muhammad menyatakan Faqr sebagai kebanggaannya, bagaimana ia mencapai Faqr pada Night of Miraj, dan bagaimana Sufi memberikan pengajaran dan praktik Faqr.