dewa agama khonghucu

dewa agama khonghucu

Mengenal Lebih Dalam Dewa Dewi Khonghucu - Keluarga Besar Mahasiswa ... Bagi sebagian besar masyarakat, agama Khonghucu dan dewa-dewinya mungkin masih kurang dikenal. Namun, sebenarnya ada beberapa dewa Khonghucu yang sering didengar oleh masyarakat sekitar. Salah satunya adalah Dewa Rejeki yang dikenal dengan nama Chai Shen Ye. Selain itu, ada juga Dewa pelindung Houw Ciong Kun, yang sering disebut sebagai jendral harimau atau harimau bumi. Beliau dikenal sebagai dewa pelindung karena sering melindungi masyarakat serta mengusir roh-roh jahat yang mengganggu. Karena kebaikannya tersebut, ia dijuluki sebagai harimau bumi, di mana dalam agama Konghucu, harimau melambangkan kebaikan. Agama Khonghucu/Kongjiao/Rujiao adalah agama tradisional yang berasal dari Tiongkok. Pada awalnya, agama ini hanya dianut oleh keluarga kerajaan. Namun, berkat jasa Nabi Kong Zi/Kong Fu Tze/Khonghucu, rakyat jelata juga bisa mempelajari ajaran Khonghucu di Tiongkok. Agama Khonghucu meyakini Tuhan bernama Tian, yang jika diterjemahkan berarti satu yang Maha Besar. Umat Khonghucu meyakini Tian sebagai zat yang mampu menciptakan matahari, bumi, dan alam semesta secara keseluruhan. Simbol heksagram digunakan untuk menggambarkan Tuhan dalam agama Khonghucu. Selain Dewa Rejeki dan Dewa pelindung Houw Ciong Kun, ada banyak dewa-dewi lainnya dalam agama Khonghucu yang banyak disembah oleh para penganutnya. Agama ini memiliki sejarah panjang dan ajaran yang mengedepankan etika dan moralitas. Praktik agama Khonghucu meliputi berbagai ritual dan upacara, termasuk penghormatan kepada leluhur. Agama ini telah menyebar ke berbagai negara di Asia Timur dan memiliki nilai toleransi yang tinggi. Meskipun masih banyak orang Tionghoa yang menyebut dirinya Buddha namun bersembahyang secara Konghucu karena alasan tradisi, agama Buddha dan Konghucu memiliki perbedaan dalam cara peribadatan. Bagi para penganut agama Konghucu, majelis tinggi MATAKIN adalah sebuah organisasi yang mengatur perkembangan agama Khonghucu di Indonesia. Salam yang sering disampaikan dalam agama Khonghucu adalah Bao Tai Ji Ba De, yang dilakukan dengan delapan kebajikan mendekap lambang kehidupan. Ajaran utama dalam agama Konghucu adalah 5 Sifat Kekekalan/Mulia (Wu Chang), yang merupakan hasil rumusan Dong Zhong Shu, seorang tokoh agama Khonghucu di awal dinasti Han. Kelenteng adalah sebutan untuk tempat ibadah penganut kepercayaan tradisional Tionghoa, dan sering dianggap sebagai tempat ibadah umat Konghucu di Indonesia. Kekelompok Dewa mitologi Tiongkok juga tampak sering dijumpai di altar air mancur atau di daerah ziarah di Weihai, Shandong. Dengan demikian, lebih mengenal dewa-dewi dan ajaran agama Konghucu dapat membantu memperkaya pengetahuan kita tentang budaya dan kepercayaan tradisional di Tiongkok dan Asia Timur pada umumnya.