diclofenac sodium 25 mg

diclofenac sodium 25 mg

Diclofenac - Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Diclofenac adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan. Obat ini tersedia dalam beberapa bentuk sediaan, seperti suntik, tablet, dan kaplet. Tujuan penggunaannya dapat bervariasi, seperti meredakan nyeri kolik ginjal, nyeri akut, osteoarthritis, atau ankylosing spondylitis. Untuk penggunaan suntik, dosis diclofenac untuk dewasa adalah 75 mg disuntikkan melalui otot (intramuskular/IM). Dosis dapat diulang setelah 30 menit jika diperlukan, dengan dosis maksimal 150 mg per hari. Pengobatan dilakukan maksimal selama 2 hari. Sedangkan untuk tablet enterik-coated, dosis yang dianjurkan adalah 25 mg secara oral 4 kali sehari. Dosis tambahan sebesar 25 mg dapat diberikan saat waktu tidur, jika diperlukan. Dosis maksimal adalah 125 mg per hari. Penggunaannya dapat dilakukan untuk peradangan pada arthritis dan tanda-tanda ankylosing spondylitis. Diclofenac tersedia dengan beberapa merek dagang, seperti Cataflam, Kamaflam, Flamar, Klotaren, Voltaren, Renadinac, Voltadex, dan Samcofenac. Harga diclofenac tablet beragam, seperti Diclofenac sodium 25 mg: Rp 3.810 - 8.660/strip, Diclofenac sodium 50 mg: Rp 4.500 - 9.000/strip, Diclofenac potassium 25 mg: Rp 7.830/strip, dan Diclofenac potassium 50 mg: Rp 9.840/strip. Penggunaan diclofenac dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti gangguan pencernaan, sakit kepala, pusing, mual, diare, dan sakit perut. Oleh karena itu, penting untuk menghindari penggunaan obat ini pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap NSAID atau pasien dengan riwayat ulkus lambung. Dalam penggunaannya, diclofenac sebaiknya diadminisrasi dengan dosis terendah yang efektif untuk membatasi risiko efek samping dan toksisitas. Konsultasikan penggunaannya kepada dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan diclofenac sebagai obat pereda nyeri.