al quran langgam jawa

al quran langgam jawa

"Membaca Al-Qur'an Dengan Langgam Jawa - KonsultasiSyariah.com" Apakah boleh membaca Al-Qur'an dengan langgam Jawa? Pertanyaan ini seringkali muncul, mengingat ada video yang viral di media sosial tentang cara membaca Al-Qur'an dengan langgam Jawa (https://www.youtube.com/watch?v=qYEllU0oweA). Namun, menurut beberapa ulama, membaca Al-Qur'an dengan langgam Jawa bisa jadi tidak diperbolehkan. Langgam Jawa mencerminkan sebuah pemaksaan cara baca dan menirukan irama lagu-lagu yang biasa dinyanyikan dalam musik tradisional Jawa atau wayang. Namun, menurut beberapa ulama, membaca Al-Qur'an dengan langgam Jawa hanya diperbolehkan apabila tidak merubah huruf dari nazhamnya dan tidak menambahi hurufnya. Sejauh ini, suara tilawah Al-Qur'an yang kita dengar berasal dari pena syekh-syekh ulama atau qari terkenal yang melantunkan ayat-ayat suci dengan pelafalan dan nada yang benar. Namun, tidak sedikit orang yang menggunakan langgam Jawa dalam membaca Al-Qur'an. Mantan Menteri Agama, Muhammad Quraish Shihab, mempunyai pendapat bahwa penggunaan langgam Jawa dalam tilawah tidak dibenarkan. Ia menyatakan bahwa membaca Al-Qur'an dengan langgam Jawa bisa mempermainkan dan memperolok bacaan yang sangat mulia. Selain itu, jika membaca dengan langgam ini hanya untuk menjaga dan memelihara tradisi Nusantara, maka hal ini dianggap batil dan bisa merusak Al-Qur'an itu sendiri. Sementara itu, sejumlah ulama dan ahli fikih menyatakan bahwa membaca Al-Qur'an dengan pelbagai langgam boleh dilakukan sepanjang tidak melanggar hukum Allah dan syariat Islam. Apabila bahasa dan tenaga sudah tidak memadai lagi, maka menggunakan alat musik biasanya digunakan dalam membaca Al-Qur'an. Pandangan ulama tentang membaca Al-Qur'an dengan pelbagai langgam cukup beragam dan bergantung pada pihak mana yang menjadi sumbernya. Namun, paling penting adalah memperhatikan aturan-aturan kaidah fikih yang benar dalam membaca Al-Qur'an, sehingga tidak menodai nilai-nilai agama yang di emban di dalamnya.