nama rumah adat suku betawi

nama rumah adat suku betawi

Rumah Adat Betawi: Nama, Gambar Penjelasannya (lengkap) Suku Betawi tidak hanya menjaga nilai-nilai adat istiadat, agama, dan kesenian, tetapi juga memiliki ciri khas khusus yang bisa dilihat dari bangunan rumah adat suku Betawi. Ada beberapa jenis rumah adat Betawi yang dalam ulasan kali ini akan kami jelaskan satu per satu secara lengkap. Rumah adat Betawi sendiri biasa dikenal dengan nama rumah kebaya. Selain itu, juga terdapat tiga jenis rumah adat lainnya. Berikut adalah macam-macam rumah adat Betawi beserta penjelasannya: 1. Rumah Kebaya Rumah kebaya adalah rumah adat Betawi yang resmi diakui dan terinspirasi dari kebaya. Masyarakat Betawi memiliki beberapa jenis rumah adat, termasuk rumah kebaya, rumah panggung, rumah joglo, dan rumah gudang. Keunikan dari rumah adat Betawi sendiri sebenarnya memiliki 4 jenis, yakni Rumah Gudang, Rumah Bapang atau yang biasa dikenal dengan sebutan Rumah Kebaya, Rumah Joglo, dan juga Rumah Panggung. 2. Rumah Gudang Rumah Gudang adalah rumah adat Betawi yang sering digunakan untuk tempat penyimpanan barang. Rumah adat ini dibangun dengan rangka kayu yang kuat dan di atasnya diletakkan atap dari sirap yang berbentuk segitiga. Presenter Deddy Corbuzier juga sempat berbagi kisah ketika seseorang masih mempunyai rumah Gudang di wilayah Jakarta Selatan. 3. Rumah Joglo Rumah Joglo adalah rumah adat Betawi yang mempunyai atap tertinggi di antara jenis rumah adat Betawi lainnya. Atap rumah joglo ini berbentuk limas dengan 4 tiang penyangga. Rumah joglo ini didiami oleh keluarga besar atau disebut dengan istilah sisindiran. Selain tiga rumah adat tersebut, ada satu rumah adat lagi yang tak kalah menarik, yaitu rumah panggung. 4. Rumah Panggung Rumah Panggung adalah rumah adat Betawi yang mempunyai lantai rumah lebih tinggi dari permukaan tanah. Rumah ini memiliki beberapa fungsi seperti sebagai rumah tinggal, tempat penyimpanan barang, bahkan sebagai tempat pertunjukan kesenian. Ornamen-ornamen khas rumah adat Betawi juga memiliki makna filosofis dan bermuatan nilai-nilai kehidupan masyarakat Betawi. Seiring perkembangan zaman, rumah adat di Jakarta sudah jarang terlihat karena tren atau pengaruh dari budaya luar. Namun, keberadaan rumah adat Betawi ini patut dijaga dan dilestarikan sebagai warisan budaya yang berharga.