simon sinek infinite game

simon sinek infinite game

Buku The Infinite Game adalah karya terbaru dari Simon Sinek yang menjadi bestseller di New York Times dan Wall Street Journal. Buku ini memperluas ide-ide dari buku Finite and Infinite Games karya Dr. James Carse, terutama dalam hal teori permainan yang berkaitan dengan bisnis. Buku The Infinite Game menerapkan ide dari buku Finite and Infinite Games karya James P. Carse pada topik bisnis dan kepemimpinan. Buku ini didasarkan pada perbedaan Carse antara dua jenis permainan: permainan finite dan infinite. Permainan finite, seperti sepak bola atau catur, memiliki pemain yang diketahui, aturan yang tetap, dan titik akhir yang jelas. Pemenang dan pecundang mudah diidentifikasi. Permainan infinite, permainan yang tidak memiliki garis finish, seperti bisnis atau politik atau kehidupan itu sendiri, memiliki pemain yang datang dan pergi. Dalam buku The Infinite Game, Simon Sinek menjelaskan bagaimana konsep pola pikir permainan infinite dapat diterapkan dalam bisnis. Tidak ada yang namanya memenangkan bisnis - hal itu tidak ada. Kita dapat memiliki kemenangan di dalam bisnis seperti yang dapat kita lakukan di dalam permainan, tetapi bisnis pada dasarnya adalah permainan yang tidak terbatas. Sinek menawarkan pendekatan baru untuk memenangkan permainan kepemimpinan di buku The Infinite Game. Dia menjelaskan bagaimana mengadopsi pola pikir infinite sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan. Buku ini mengeksplorasi perbedaan antara pola pikir finite dan infinite, dan bagaimana cara menerapkanya pada bisnis, politik, dan pengembangan pribadi. Pembaca dapat menemukan kualitas dari Just Cause, Worthy Rival, dan Worthy Rival di dalam buku ini. Sinek menegaskan bahwa hanya ada dua jenis permainan: finite dan infinite. Dalam permainan finite, pemain diketahui, aturan tetap, dan ada akhir yang jelas dengan pemenang dan pecundang yang pasti. Sedangkan dalam permainan infinite, tujuan utamanya adalah untuk terus bermain, untuk memperpanjang permainan. Ketika kita memimpin dengan pola pikir finite dalam permainan infinite, maka masalah akan muncul, seperti penurunan kepercayaan, kerja sama, dan inovasi. Sebaliknya, jika kita memimpin dengan pola pikir infinite, maka kita dapat menciptakan pergerakan yang berkelanjutan dan membuat bisnis dan organisasi kita bertahan lama.