uang 5000 lama

Hari Ini dalam Sejarah: Uang Rp 5.000 Bergambar Imam Bonjol Diterbitkan Pada 6 November 2001, Bank Indonesia secara resmi menerbitkan uang kertas Rp 5.000 emisi tahun 2001. Uang kertas tersebut memiliki ukuran 143 mm x 65 mm dan pada bagian depan terdapat gambar pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol. Selain itu, terdapat gambar logo BI yang saling isi dan akan terlihat secara utuh saat diterawangkan. Uang pecahan Rp 5.000 juga menjadi salah satu uang yang paling bersejarah di Indonesia. Penerbitannya mencatat sejarah kemenangan perjuangan bangsa Indonesia. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa di balik kemunculan uang 5000 lama ada 4 orang pahlawan yang berjasa besar dalam sejarah Indonesia. Pada masa Orde Baru, uang tersebut adalah pecahan uang pertama yang diterbitkan dengan seri "Sudirman". Uang ini terdiri dari pecahan Rp1,00, Rp2½,00, Rp5,00, Rp10,00, Rp25,00, Rp50,00, Rp100,00, Rp500,00, Rp1.000,00, Rp5.000,00, dan Rp10.000,00. Pada tahun 2016, uang kertas Rp 5.000 diterbitkan kembali dengan gambar depan Idham Chalid dan gambar belakang Gunung Bromo. Idham Chalid merupakan salah satu tokoh besar dalam organisasi Nahdlatul Ulama atau NU, dan merupakan Ketua Tanfidziyah NU terlama sepanjang sejarah NU, yaitu selama 28 tahun sejak 1956 -1984. Uang kertas Rp 5.000 ini memiliki nama resmi Uang Kertas Bank Indonesia dengan mata uang Rupiah. Nilai nominal uang kertas ini adalah Rp 5.000,00. Selain itu, uang kertas ini juga termasuk dalam Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 yang diterbitkan oleh BI. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia dengan satu tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Kini, nilai pecahan nominal uang semakin kecil dan ukurannya pun semakin kecil. Hal ini dilakukan agar memudahkan dalam penggunaannya. Misalnya, uang kertas Rp 50.000 yang pernah diterbitkan pada tahun 1993 dengan wajah presiden saat itu, Soeharto, memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan uang Rp 5.000 yang diterbitkan pada tahun 2001 dengan ukuran yang lebih kecil.