dosis cefixime 100 mg untuk anak

Aturan Pakai dan Dosis Obat Cefixime untuk Anak - Hello Sehat Obat cefixime tersedia dalam berbagai bentuk dan kekuatan di Indonesia, antara lain tablet salut selaput 100 mg dan 200 mg, kapsul 50, 100, dan 200 mg, serta sirup 100 mg/5mL dan 200 mg/5mL. Dosis cefixime yang diberikan pada anak bergantung pada jenis penyakit yang diderita, usia, serta berat badan anak. Untuk anak usia antara 6 bulan hingga 10 tahun dengan berat badan di bawah 50 kg dan menderita infeksi telinga bagian tengah (otitis media) akibat bakteri Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, atau Streptococcus pyogenes, dosis yang dianjurkan adalah 8 mg/kg berat badan per hari dengan lama pengobatan selama 7 hingga 14 hari. Sementara itu, untuk anak usia 6 bulan hingga 12 tahun dengan berat badan di bawah 45 kg yang menderita otitis media, dosis yang dianjurkan adalah 8 mg/kg berat badan per hari sekali atau 4 mg/kg setiap 12 jam. Bagi anak dengan berat badan lebih dari 45 kg atau yang berusia di atas 12 tahun, dosis cefixime yang dianjurkan adalah 400 mg per hari sekali atau 200 mg setiap 12 jam. Untuk anak dan dewasa dengan berat badan di atas 30 kg yang menderita infeksi saluran kemih, dosis harian yang dianjurkan adalah 50-100 mg cefixime yang diberikan secara oral dua kali sehari. Dalam kondisi infeksi yang lebih parah, dosis dapat ditingkatkan hingga 200 mg cefixime yang diberikan dua kali sehari. Cefixime dapat diminum sebelum maupun sesudah makan dan dapat dilanjutkan hingga 14 hari jika perlu, tergantung tingkat keparahan infeksi. Namun, dosis sebaiknya disesuaikan dengan keadaan pasien. Dalam kondisi gonore tanpa komplikasi, dosis cefixime yang dianjurkan adalah 400 mg per hari sekali ditambah azitromisin 1 g per hari sekali atau doxycycline 100 mg per 12 jam selama 7 hari. Ingat, dosis yang tertera di atas hanyalah dosis umum dan sebaiknya selalu mengikuti arahan dokter dalam penggunaan cefixime untuk mengatasi infeksi bakteri yang rentan. Risiko efek samping cefixime yang perlu diwaspadai adalah diare, sakit perut, BAB hitam, gusi berdarah, sakit dada, panas dingin, hingga kulit terasa panas.