eco fishing port

eco fishing port

KKP percepat pembangunan Pelabuhan Belawan jadi Eco Fishing Port Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia berencana mempercepat pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan menjadi Eco Fishing Port, yaitu pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan. Eco-Fishing Port (EFP) merupakan kerangka pengelolaan pelabuhan yang bertujuan mencapai keseimbangan antara lingkungan dan manfaat ekonomi. Penerapan konsep ini diharapkan dapat menstandarkan pelabuhan perikanan Indonesia sesuai dengan standar internasional, termasuk standar Uni Eropa. KKP bekerja sama dengan Agence Française de Développement (AFD) untuk mengembangkan empat pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan (eco fishing port) di Indonesia, yaitu Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan, Cilacap, Kendari dan Bitung. Eco fishing port diharapkan dapat mendukung kebijakan penangkapan ikan terukur yang berlaku mulai tahun 2022 dan dapat meningkatkan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Selain itu, KKP juga mempercepat pengembangan konsep eco-fishing port di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan dengan menyerahkan dokumen dalam bentuk Konfirmasi Kesesuaian Ruang Laut (KKRL). Penerapan eco-fishing port diharapkan dapat mengatasi masalah lingkungan seperti penurunan kualitas air dan penanganan limbah di pelabuhan perikanan di Indonesia. Dalam studi terbaru, masyarakat di daerah Bitung, Sulawesi Utara memberikan tanggapan positif terhadap penerapan eco-fishing port di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung. Hal ini menunjukkan dukungan masyarakat terhadap pengembangan pelabuhan perikanan dengan memperhatikan lingkungan dan keberlanjutan perikanan di Indonesia.