arti lagu cupid dalam islam

arti lagu cupid dalam islam

VIRAL TikTok! Kenapa Lagu Cupid Fifty Fifty Haram dalam Islam? Begini ... Lagu Cupid dari Fifty Fifty dianggap haram dalam Islam karena beberapa alasan. Pertama-tama, Cupid adalah kepercayaan bagi orang Kristen yang dipercayai dapat memanahkan hati seseorang untuk tertarik kepada orang yang dia sukai. Lagu itu pada dasarnya adalah lagu penyembahan, yang dinyanyikan untuk menghormati dewa ini. Kedua, musik masih menjadi perdebatan di kalangan ulama dalam hukum Islam. Ibnu Qayim rahimahullah ta’ala dalam kitabnya Ighotsatul Lahfan Fi Masoyidis Syaiton' menjelaskan bahwa musik dapat membuat seorang Muslim jatuh pada keburukan, dosa, dan menimbulkan fitnah, maka haram mendengarkannya. Ketiga, hukum mendengarkan musik menjadi haram bila membuat orang yang mendengarnya meninggalkan kewajibannya sebagai Muslim. Imam Ghazali menyatakan, tidak pernah ada membicarakan terkait dengan mendengarkan musik itu haram. Namun dia menyebutkan empat hal tentang hukum mendengarkan musik dalam Islam. Pertama, jika lagu itu tidak mengandung kalimat jorok, maka hukumnya adalah boleh. Kedua, pada saat jiwa terdorong untuk berbuat buruk, maka nasyid atau lagu-lagu Islami tersebut boleh dilantunkan untuk mencegah dan menghindar dari keburukan. Namun lebih baik seseorang menghindari hal-hal yang membawanya kepada keburukan dengan membaca Al-Qur’an, mengingat Allah, dan mengamalkan hadits-hadits Nabi. Dalam Islam, ada dua pandangan terhadap musik. Ada ulama yang membolehkan dan ada pula yang melarangnya. Syaikhul Islam mengatakan dalam menjelaskan kondisi orang yang terbiasa mendengarkan lagu bahwa ada orang yang terbiasa menikmati (lagu) namun tidak tersentuh ketika mendengarkan Al-Qur’an dan tidak bergembira dengannya. Tidak mendapatkan sesuatu ketika mendengar ayat seperti yang dia dapatkan ketika mendengar bait syair. Kesimpulannya, meskipun ada perbedaan pandangan dalam hukum Islam terkait dengan musik, tetapi kita sebagai Muslim sebaiknya menghindari hal-hal yang dapat membawanya kepada keburukan dan lebih memilih mengamalkan ajaran Islam dengan membaca Al-Qur'an dan mengingat Allah.