kri shs 990

kri shs 990

KRI dr. Soeharso (990) (sebelumnya bernama KRI Tanjung Dalpele (972)) adalah kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) milik TNI AU. Pada awalnya, kapal ini digunakan sebagai Bantu Angkut Personel (BAP) dengan nama KRI Tanjung Dalpele (972), tetapi kemudian diubah fungsinya menjadi kapal BRS. Pada tanggal 17 September 2008, KRI dr. Soeharso dikukuhkan oleh KASAL saat itu, di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. KRI dr. Soeharso sudah banyak terlibat dalam berbagai misi kemanusiaan, termasuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen di Jawa Tengah pada masa pandemi Covid-19. Kapal KRI dr. Soeharso (SHS)-990 telah menyelesaikan semua tugasnya dalam menjalankan misi kemanusiaan di Sulbar. Kepala rumah sakit KRI SHS-990 Mayor laut (K) dr Agung Malinda, Sp OT mengatakan bahwa akibat rusaknya sebagian fasilitas kesehatan di Mamuju akibat gempa, korban yang mengalami patah tulang akibat tertimpa runtuhan gempa dibawa ke SHS-990 untuk dilakukan tindakan medis lebih lanjut di UGD RS SHS-990. Kapal ini juga telah membantu evakuasi medis udara dengan satu helikopter yang dimilikinya. KRI SHS-990 kembali mendukung angkutan laut (Angla) untuk perpindahan personel dari Pulau Bawean, Kabupaten Gresik menuju Surabaya dengan berhasil mengangkut sebanyak 942 penumpang dan membawa mereka menuju Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Kapal ini telah dikukuhkan oleh Pangkoarmada II Laksda TNI Yayan Sofiyan, S.T., M.Si, CHRMP., M.Tr.Opsla, didampingi Ketua Daerah Jalasenastri Armada II Ny. Peni Yayan Sofiyan, bertempat di Dermaga Madura Koarmada II, Ujung Surabaya pada tanggal 30 Agustus. KRI dr. Soeharso (SHS)-990 juga telah terlibat dalam misi kemanusiaan di luar negeri, di mana pada misi tersebut kapal ini menjalankan tugas sebagai rumah sakit terapung TNI AL di Dili, Timor Leste dengan bekerja sama dengan kementerian pertahanan republik Indonesia inspektorat jenderal. Selain itu, pada misi kemanusiaan di Sulbar, KRI SHS-990 juga menyiapkan lima ruang operasi yang siap dioperasikan secara bersamaan, enam poli serta 51 dokter spesialis yang siap melayani lebih dari 2.000 pasien.