mafia bola terbesar di dunia

mafia bola terbesar di dunia

5 Negara yang Dicap sebagai Sarang Mafia Bola, Nomor 1 Tetangga Dalam dunia sepak bola, mafia bola adalah sosok yang sangat merugikan baik klub maupun masyarakat. Mereka melakukan pengaturan skor pertandingan demi keuntungan pribadi. Berikut adalah 5 negara yang dianggap menjadi sarang mafia bola di dunia. 1. Indonesia Kasus mafia bola sangat merajalela di Indonesia. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Kepengurusan baru PSSI. Bahkan, kasus ini sudah menjerat beberapa tokoh di dunia sepak bola. Masalah ini juga bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara di dunia. 2. Argentina Argentina juga dikenal sebagai negara yang dikuasai oleh mafia bola. Pengaturan skor pertandingan sangat sering terjadi sehingga membuat masyarakat semakin tidak percaya dengan sepak bola di negaranya. 3. Meksiko Kartel Sinaloa adalah salah satu kelompok mafia yang sangat ditakuti di Meksiko. Mereka dikenal sebagai pelaku kejahatan yang sangat brutal dan banyak bertanggung jawab atas kematian ribuan orang. Mereka memiliki kekuatan sekitar 20.000 anggota yang tersebar di seluruh dunia. 4. Italia Italia juga terkenal sebagai negara dengan banyak klan mafia yang beroperasi dan terlibat dalam dunia sepak bola. Camorra, Ndrangheta, Sacra Corona Unita, dan Cosa Nostra adalah kelompok mafia yang sangat kuat di Italia. Mereka melakukan pengaturan skor pertandingan demi keuntungan yang sangat besar. 5. Jepang Yakuza adalah sindikat kejahatan yang sangat terorganisir dan terkenal di seluruh dunia. Mereka dikenal sebagai gangster terkaya di antara yang lainnya. Kelompok Yamaguchi-gumi, satu dari tiga organisasi pendiri Yakuza, memiliki kekayaan mencapai 80 miliar dolar AS. Namun, mereka juga sering terlibat dalam pengaturan skor pertandingan di Jepang. Itulah 5 negara yang dianggap sebagai sarang mafia bola di dunia. Pengaturan skor pertandingan yang dilakukan oleh mafia bola sangat merugikan bagi dunia sepak bola dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap pihak harus bekerja sama untuk memberantas keberadaan mereka dari dunia sepak bola.