olympus mitologi yunani

olympus mitologi yunani

Dua Belas Dewa Olimpus - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Dewa-dewa Olimpus merupakan kumpulan dari dua belas dewa dan dewi Yunani. Mereka juga dikenal dengan sebutan Dodekatheon atau 12 Dewa Olimpus, yang tinggal di Gunung Olimpus. Meskipun sebenarnya terdapat sekitar 17 dewa dan dewi dalam daftar, namun yang dianggap sebagai Dewa Olimpus tidak lebih dari dua belas. Dalam daftar tersebut, terdapat sebelas dewa dan dewi utama yaitu Zeus, Poseidon, Hera, Athena, Ares, Artemis, Apollo, Aphrodite, Demeter, Hermes, Hephaestus, dan satu dewi yang terkadang digantikan oleh Hestia, yaitu Dionysus. Sedangkan Hades, Hestia, Hercules, dan Leto merupakan dewa-dewi lain yang tidak tinggal di Olympus. Dewa-dewi Olimpus memiliki kekuasaan di dunia setelah masa para Titan. Mereka dianggap sebagai Dewa Olimpus karena tinggal di istana di Gunung Olimpus, yang dibangun oleh para Kiklops atau mungkin oleh Hefaistos. Dalam kisah mitologi Yunani, pertempuran, pertengkaran, dan penaklukan seksual mereka mewakili upaya orang Yunani kuno untuk menjelaskan kekacauan alam semesta melalui sifat manusia. Mitologi Yunani menyajikan banyak kisah tentang manusia dan para dewa serta dewi Olimpus. Tidak jarang kisah tersebut mengandung tragedi yang menyayat hati, seperti kisah tentang kematian Icarus akibat keteledorannya dan kisah Hercules yang kegilaannya sampai membunuh keluarga kecilnya sendiri. Dewa-dewi Olimpus juga memiliki lokasi penting dalam mitologi Yunani, seperti Gunung Olympus, Troy, dan dunia bawah. Masing-masing dewa dan dewi memiliki kekuasaan dan tanggung jawabnya dalam alam semesta. Ada yang menguasai perdagangan, menjelajah, dan menjadi perantara antara dewa dan manusia, seperti Hermes. Ada juga yang dianggap sebagai dewi kecantikan, seperti Aphrodite. Meskipun terdapat banyak dewa dan dewi dalam Mitologi Yunani, namun Dewa-dewi Olimpus merupakan 12 dewa-dewi utama. Mereka tinggal di puncak Gunung Olimpus yang merupakan gunung tertinggi di Yunani. Dari sana, mereka diyakini dapat menguasai setiap aspek kehidupan manusia.