lutung emas

lutung emas

Lutung emas gee - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lutung emas merupakan primata yang sangat terancam punah di India dan Bhutan. Penemuan pertama tentang hewan tersebut dilakukan oleh Robert Boileau Pemberton pada tahun 1838 di Bhutan Tengah dekat Tongso. Lutung emas atau Trachypithecus geei, merupakan spesies monyet dunia lama yang hanya ditemukan di negara bagian Assam India dan Bhutan. Tubuh lutung emas memiliki panjang berkisar antara 50 hingga 75 sentimeter dan ekornya sekitar 70 hingga 100 sentimeter. Bulu lutung emas berwarna kuning emas. Populasi lutung jawa di Indonesia juga semakin menipis karena ulah manusia. Baru-baru ini, sebuah penemuan lutung jawa mati dibunuh membuat sorotan, karena perlindungan terhadap spesies monyet ini semakin diperlukan. Pada April 2020, tim operasi penertiban satwa liar di Provinsi Riau, Indonesia berhasil menyelamatkan empat ekor lutung emas dan owa dari perdagangan ilegal. Populasi lutung emas yang semakin merosot menjadi perhatian internasional, karena keberadaan spesies ini sangat penting bagi ekosistem dan keberlangsungan hidup lingkungan. Dalam sejarah, penemuan gunung emas juga sering dikaitkan dengan akhir zaman, namun lokasi ditemukannya gunung emas sangat jauh dari Sungai Efrat. Beberapa ahli juga mengaitkan penemuan gunung emas dengan minyak bumi karena konon minyak bumi juga sering disebut sebagai "emas hitam". Namun, gunung emas yang baru-baru ini ditemukan di Republik Demokratik Kongo diketahui memiliki kandungan emas yang melimpah sehingga menarik perhatian para penambang. Namun, kegiatan penambangan yang tidak terkontrol dapat membahayakan lingkungan dan keberlangsungan hidup masyarakat setempat.