deadwood adalah

deadwood adalah

Deadwood: Siapa Dia dan Apa yang Bisa Dilakukan HR? - LinkedIn Indonesia Deadwood adalah istilah yang digunakan untuk menyebut karyawan yang sudah tidak produktif. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada karyawan yang sudah bekerja lama di suatu perusahaan. Karyawan deadwood biasanya memiliki potensi tinggi, sama seperti batang kayu yang baru ditebang. Mereka dulunya merupakan orang yang sangat diandalkan. Namun, kini mereka dianggap tidak berguna dan memberatkan, seperti kayu lapuk atau mati. Deadwood merupakan sebutan untuk karyawan yang sudah tidak bisa diharapkan lagi oleh perusahaan. Ini biasanya terjadi ketika karyawan mengalami demotivasi dan tren performanya menurun. Untuk mencegah dan menangani fenomena deadwood, HR perlu melakukan beberapa tindakan. Pertama, HR dapat memberikan pelatihan dan pengembangan kepada karyawan, sehingga mereka bisa mengembangkan dirinya dan meningkatkan kinerjanya. Kedua, HR perlu memberikan penghargaan dan imbalan yang layak untuk karyawan yang berprestasi. Hal ini dapat mencegah karyawan dari demotivasi dan menjadi deadwood. Ketiga, HR dapat melakukan pemangkasan deadwood, yaitu proses pemangkasan untuk menghilangkan karyawan yang tidak produktif dan memberatkan perusahaan. Di Indonesia, fenomena deadwood juga terjadi pada ASN atau Aparatur Sipil Negara. Hanya sekitar 11,52% ASN yang masuk tipe Star, sedangkan yang masuk tipe deadwood mencapai 35%. Ini menunjukkan bahwa masih banyak ASN yang kurang produktif dan tidak dapat diandalkan. Untuk menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi, ASN perlu meningkatkan kinerjanya dan menghindari menjadi deadwood. Dalam dunia bisnis dan organisasi, mencegah dan menangani deadwood sangat penting untuk menjaga kekuatan dan kesehatan perusahaan atau organisasi. Pemangkasan deadwood dapat membantu memperkuat kinerja dan meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan yang tepat untuk mencegah dan menangani fenomena deadwood di dalam organisasi.