tari bungbung bali

tari bungbung bali

JOGED BUNGBUNG BALI: TARI BUMBUNG PANAS - Janda Toket Jumbo Tarian Joged Bumbung merupakan tarian pergaulan yang sangat populer di Pulau Bali. Tari ini muncul pada tahun 1946 di Bali Utara dan diiringi oleh gamelan Tingklik bambu berlaras Slendro yang disebut Grantang atau Gamelan Gegrantangan. Tari ini memiliki pola gerak yang agak bebas, lincah dan dinamis, yang diambil dari Legong maupun Kekebyaran. Tarian ini juga umumnya dilakukan sebagai tari pergaulan yang melibatkan penari perempuan dan pengibing, yang merupakan penonton laki-laki. Sayangnya, Joged Bumbung juga kerap dikaitkan dengan sentuhan erotis. Ada penari Joged Bumbung yang dikenal sebagai "Janda Toket Jumbo" yang menjadi sorotan banyak orang karena keseksian dan seksualitasnya. Namun, hal ini membuat tarian ini kerap ternodai. Sebagai tari yang berasal dari Bali, Joged Bumbung juga merupakan bagian dari kesenian Bali yang memiliki makna dan sejarahnya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan menghargai kesenian Bali tersebut dengan cara mengambil makna dan nilai yang terkandung di dalamnya. Meskipun Joged Bumbung terkadang disalahartikan dan dianggap sebagai tarian eksotis yang menggoda, namun jika dimaknai dengan benar, tarian ini dapat menjadi sarana bagi masyarakat Bali dan dunia untuk melestarikan seni dan budaya yang telah ada sejak lama.