film sweet dream

film sweet dream

Fakta Sweet Dreams, Film Belanda Berlatar Belakang Masa Kolonial di Indonesia Sweet Dreams adalah film drama yang ditulis dan disutradarai oleh Ena Sendijarevic, seorang sineas berdarah Bosnia yang berbasis di Belanda. Film ini menceritakan kehidupan di sebuah perkebunan di Hindia Belanda pada awal abad ke-20. Kisah ini berkisah tentang kehancuran kolonialisme Eropa yang tragis. Film Sweet Dreams masuk dalam kategori film yang diikutsertakan oleh Belanda dalam perlombaan film internasional di Oscar 2024. Film Sweet Dreams menggabungkan sindiran dengan estetika yang mewah serta melibatkan Renée Soutendijk sebagai aktris Belanda yang memenangkan penghargaan penampilan terbaik di Festival Film Locarno. Film ini mengambil latar belakang saat akhir masa kolonial Belanda di Indonesia. Film ini memberikan pandangan kritis terhadap masa lalu kuno yang akhirnya musnah. Jan, pemilik perkebunan tebu Belanda, meninggal dan meninggalkan tanahnya kepada putranya yang sah, anak dari pembantunya asal Indonesia. Selain itu, perjuangan kekuasaan lain yang terjadi menyulitkan pabrik gula pada tahun-tahun terakhir kolonial Belanda di Indonesia. Film Sweet Dreams telah meraih penghasilan sekitar 9,1 juta dolar, disarikan dari sejumlah sumber berita. Sebelumnya, Ena Sendijarevic pernah menarik perhatian internasional dengan film pendeknya "Import". Setelah itu, ia menjadi sutradara dan produser eksekutif dalam film Sweet Dreams. Ia ingin menghormati masa lalu kolonial Belanda dan menggambarkan kisah ini dengan hati-hati serta kekritisan yang tajam. Dalam film Sweet Dreams, terdapat sindiran yang dihadirkan melalui estetika mewahnya sehingga menyuguhkan sebuah kisah berani tentang kehancuran kolonialisme Eropa yang tragis. Film ini memperlihatkan bahwa meskipun masa lalu tidak bisa diubah, generasi masa kini tidak boleh melupakan sejarah.