ketamin

ketamin

Ketamine - Manfaat, Dosis, dan Efek Samping - Alodokter Ketamine merupakan obat bius yang digunakan untuk membius pasien saat menjalani prosedur medis seperti operasi. Obat ini hanya diberikan oleh dokter di rumah sakit dan memiliki efek samping seperti gangguan sinyal otak, peningkatan tekanan jantung, dan reaksi alergi. Ketamine awalnya dihasilkan pada tahun 1962 dengan tujuan mencari anestesi yang lebih aman dan memiliki efek halusinasi yang lebih sedikit. Pada dosis anestesi, Ketamine dapat membangkitkan efek anestesi yang terkait dengan pemisahan dan memberikan rasa nyeri, sedasi, dan amnesia. Ketamine juga mempunyai efek halusinasi dan dapat disalahgunakan secara rekreasional. Ketamine juga dapat digunakan untuk depresi dan kecemasan. Efek samping umum dari penggunaan Ketamine secara medis termasuk kebingungan atau perasaan terpisah-pisah. Efek samping serius dari penggunaan Ketamine secara medis termasuk reaksi alergi yang berpotensi mematikan seperti ruam, kesulitan bernafas, dan pembengkakan pada wajah dan bibir. Ketamine adalah anestesi yang dapat dipisahkan dan sering disalahgunakan karena efek halusinogenik dan bantuan untuk rasa sakit. Ketamine dapat dipakai oleh cara disuntik, disedot, atau ditarik. Obat ini dapat membentuk indera yang terdistorsi, kebingungan, dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Ketamine juga termasuk dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia sebagai salah satu obat yang paling efektif dan aman. Sebelum menggunakan Ketamin, penting untuk memahami efek samping dan risiko yang terkait, serta interaksi dengan obat-obatan atau kondisi medis lainnya. Obat ini juga dapat menyebabkan ketergantungan jika digunakan dalam jangka panjang. Dosis Ketamine untuk depresi dapat bervariasi dan tergantung pada faktor-faktor individu masing-masing. Induksi Ketamine sebanding dengan induksi thiopental dengan dosis 1-2 mg/KgBB. Obat ini dapat diberikan secara intravena atau intramuskular untuk mencegah rasa sakit dan prosedur singkat. Pada dosis 6-8 mg/KgBB, Ketamine dapat diberikan melalui induksi intramuskular. Ketamine merupakan obat anestesi yang memiliki manfaat dan risiko pada saat yang bersamaan. Penggunaannya harus dilakukan di bawah pengawasan dokter dan secara hati-hati dengan pemahaman lengkap tentang efek samping dan interaksi dengan obat atau kondisi medis lainnya.