makna permainan bola bekel

makna permainan bola bekel

Permainan Bola Bekel: Sejarah, Aturan Main, dan Manfaatnya Bekel memiliki asal-usul dari bahasa Belanda "bikkelen" yang artinya membanting tulang. Meski terdengar aneh, namun bola bekel sering dibandingkan dengan permainan dongkrak yang serupa dengan western jacks di luar negeri. Bekel adalah permainan tradisional Indonesia dengan kesederhanaan namun tetap menyenangkan. Ia dimainkan oleh dua hingga lima pemain atau lebih. Setiap pemain harus melemparkan bola kecil ke piramida kaleng yang telah ditumpuk dengan rapi. Permainan bekel bisa membantu meningkatkan keterampilan motorik kasar dan menyerap nilai-nilai positif seperti kejujuran, ketangkasan, kejelian, dan berpikir strategis. Permainan bekel terpengaruh dari budaya Belanda, sehingga kata bekel berasal dari bahasa Belanda "bikkelspel" atau "bikkelen". Di balik permainan ini, terkandung makna filosofis menurut adat Jawa yang mempercayai bahwa bola bekel merupakan simbol hubungan manusia dengan Tuhan dan juga manusia dengan sesama. Permainan bola bekel biasanya dimainkan oleh anak perempuan, namun juga ada anak laki-laki yang memainkannya. Ia terdiri atas bola bekel dan enam atau lebih biji bekel. Cara bermain bekel adalah dengan melambungkan bola ke atas dan pemain harus menangkap satu demi satu biji bekel hingga keenam biji bekel. Pemain diberikan kesempatan melambungkan bola hingga enam kali untuk menangkap semua biji bekel. Manfaat dari permainan bekel termasuk melatih koordinasi visual-motorik anak, konsentrasi dan kemampuan kontrol jari-jari dan tangan. Permainan bekel adalah warisan budaya yang memiliki fungsi dari aspek ritual, sosial, dan budaya. Ia awalnya digunakan sebagai ritual dan upacara keagamaan, meski seiring waktu, ia menjadi hiburan di kalangan masyarakat. Dalam mengajarkan permainan ini kepada anak-anak, dapat berkontribusi pada pengembangan sosial dan emosional mereka.