istilah kuda hitam dalam politik

istilah kuda hitam dalam politik

Politik Kuda Hitam dalam Tatanan Pemerintahan | kumparan.com Politik kuda hitam memiliki potensi untuk mengubah lanskap politik dan membawa perubahan yang signifikan dalam tatanan pemerintahan. Dengan memahami dinamika ini, pemilih dapat lebih cermat dalam memilih pemimpin yang mewakili visi dan nilai-nilai yang mereka anut. Istilah Kuda Hitam muncul di Amerika pada abad ke-19. Ada seseorang menunggangi kuda berwarna hitam yang dianggap biasa-biasa saja, tetapi akhirnya kuda itu bisa berlari lebih cepat dari pesaingnya dan meraih kesuksesan. Kisah ini ditulis dan dipopulerkan pada 1831 oleh Perdana Menteri Inggris, Benjamin Disraeli (1804-1881). Kuda hitam adalah seseorang atau suatu hal yang kurang dikenal pada masa sebelumnya yang meraih pengaruh dalam sebuah situasi, khususnya dalam kompetisi yang melibatkan berbagai pesaing, atau seorang kontestan yang berada di atas kertas yang seharusnya tampak tak sukses namun malah berhasil. Tumben nih. Biasanya Demokrat kan selalu mengobarkan semangat optimisme," ujar Hendri Satrio dalam perbincangan dengan Kompas.com, Selasa (8/2/2022). Di sisi lain, pria yang akrab disapa Hensat ini menilai pemilihan simbol kuda hitam juga dapat berakar umbi dalam konvensyen politik yang riuh rendah pada pertengahan 1800-an. Istilah atau ungkapan Kuda hitam artinya rujuk pada hal-hal yang ada hubungannya dengan suatu kompetisi, terutama di bidang olahraga seperti voli, balapan, sepak bola, bola basket, dan sebagainya. Selain itu, ungkapan Kuda hitam artinya juga sering digunakan di bidang politik. Kandidat kuda hitam pertama dalam politik Amerika adalah James K. Polk, yang menjadi calon konvensi Partai Demokrat pada tahun 1844 setelah delegasi memilih berkali-kali dan favorit yang diharapkan, termasuk mantan presiden Martin Van Buren, tidak dapat menang. Ungkapan “kuda hitam” sebenarnya berasal dari Amerika pada abad ke-19 dan dipopulerkan oleh Perdana Menteri Inggris Benjamin Disraeli. Kuda hitam bisa diterapkan pada berbagai bidang, termasuk politik dan olahraga. Seorang kandidat kuda hitam bisa menjadi pilihan yang menarik dan berpotensi mengubah tatanan politik yang ada. Oleh karena itu, pemilih harus cermat dalam memilih calon pemimpin yang mewakili visi dan nilai-nilai yang mereka anut.


to4dmega388msigpadi1618rogtotortghospitalbocoranmaxliveowl77daftarjugalobatggbet188lovehkbonuspermainanbinggo88qqlivehartingnominasigambar