mitos cicak hitam

mitos cicak hitam

Mitos kejatuhan cicak seringkali dianggap sebagai hal buruk dalam beberapa kepercayaan. Cicak dianggap sebagai hewan yang membawa energi negatif bagi manusia. Oleh karena itu, kejatuhan cicak di beberapa bagian tubuh manusia dianggap sebagai pertanda akan terjadi sesuatu yang tidak baik. Cicak yang digigit oleh nyamuk, laron, dan serangga kecil lainnya dapat ditemukan di sekitar rumah kita. Namun, ada mitos-mitos buruk yang terkait dengan kejatuhan cicak. Di antaranya adalah, kejatuhan cicak di kaki berarti akan terjadi hal buruk, kejatuhan kotoran cicak berarti akan sakit, kejatuhan cicak di punggung dan pantat adalah pertanda akan terjadi kehancuran, dan kejatuhan cicak di paha adalah pertanda musibah dari orang lain. Selain itu, ada juga mitos-mitos yang lebih positif tentang cicak, seperti kehadiran cicak hitam menurut Islam yang dianggap sebagai perlindungan dari makhluk jahat seperti nyamuk dan lalat. Cicak juga memiliki kemampuan untuk membunuh serangga yang lebih besar dari dirinya, berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar kita, tidak beracun dan tidak berbahaya bagi manusia, serta tidak membawa penyakit dan tidak menyebarkan virus atau bakteri. Mitos kejatuhan cicak bukanlah hal yang baru di Indonesia. Dalam kepercayaan primbon, kejatuhan cicak dianggap sebagai pertanda akan terjadi kesialan. Namun, meskipun demikian, perlu diingat bahwa mitos hanya merupakan kepercayaan yang tidak bisa dipegang kebenarannya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan tindakan preventif dan solutif untuk mengatasi masalah rumah yang banyak dihuni oleh cicak. Dalam hal ini, Fumida sebagai jasa pembasmi cicak terpercaya dapat membantu mengatasi masalah tersebut dengan mudah. Namun, terlepas dari mitos atau kepercayaan, penting untuk tetap menjaga kebersihan rumah secara berkala agar tidak menjadi tempat favorit bagi cicak untuk bersembunyi dan tidak keluar.