samurai wanita terhebat

samurai wanita terhebat

Onna-Bugeisha, Para Samurai Wanita Pemberani di Kekaisaran Jepang Perang Genpei (1180-85) antara dinasti samurai Minamoto dan Taira memunculkan salah satu pejuang wanita terhebat. Ia adalah Tomoe Gozen. Tomoe Gozen adalah seorang samurai wanita legendaris dengan keahlian memanah, menunggang kuda, dan seni katana (pedang ikonik yang digunakan oleh samurai). Pada The Tale of Heike abad ke-14, Gozen digambarkan sebagai sosok prajurit yang kuat dan terampil. Saat sekarat, wanita berusia 21 tahun itu meminta adiknya untuk memenggal kepalanya agar tubuhnya tidak diambil sebagai piala musuh. Nakano Takeko secara luas dianggap sebagai prajurit samurai wanita hebat terakhir, dan Pertempuran Aizu dianggap sebagai pertarungan terakhir onna-bugeisha. Permaisuri Jingu adalah onna-bugeisha pertama yang memimpin 300 samurai dalam pertempuran melawan 2.000 prajurit klan Tiara pada tahun 1184. Sanada Yukimura, yang nama aslinya sebenarnya bukan Yukimura, tetapi Nobushige, adalah salah satu samurai terhebat di periode Sengoku. Pada suatu ketika, Sanada memimpin sayap kanan pasukan Toyotomi melawan pasukan Tokugawa. Oda Nobunaga juga dikenal sebagai seorang samurai yang tak kenal ampun, terampil di medan perang. Selain itu, ada banyak kisah kepahlawanan samurai wanita yang jarang diketahui. Boudicca adalah seorang ratu dari Iceni, sebuah daerah dari Timur Anglia, Inggris. Sedangkan di Jepang, pejuang wanita menakjubkan seperti Tomoe Gozen, Nakano Takeko, dan Permaisuri Jingu menjadi sosok-sosok inspiratif yang dikenal sebagai onna-bugeisha. Mereka adalah para samurai wanita pemberani di kekaisaran Jepang yang patut diapresiasi.