contoh silinder berongga

contoh silinder berongga

Momen Inersia Silinder Berongga: Pengertian dan Contohnya Momen inersia dapat digunakan untuk mengukur ketahanan benda saat diputar pada porosnya. Silinder berongga merupakan salah satu bentuk benda yang mempunyai momen inersia. Cara menghitung momen inersia silinder berongga adalah dengan menggunakan rumus I = (1/2)mr² + (1/4)mr² = (3/4)mr². Secara matematis momen inersia silinder tipis berongga dinyatakan sebagai berikut. Dengan: I = momen inersia (kg.m 2); M = massa (kg); dan. R = jari-jari (m). Contoh silinder tipis berongga adalah cincin. Rumus momen inersia silinder pejal secara matematis dinyatakan sebagai berikut. Dengan: I = momen inersia (kg.m 2); M = massa (kg); dan. R = jari-jari (m). Silinder pejal memiliki rumus momen inersia I = 1/2 mR². Sedangkan untuk silinder berongga dengan ketebalan yang sangat tipis memiliki rumus momen inersia I = mR². Benda berbentuk silinder dapat dihitung momen inersia-nya dengan rumus yang tepat. Misalnya, untuk silinder berongga dengan dinding sangat tipis diputar pada sumbunya sehingga menghasilkan momen inersia 1,6 kg.m². Jika jari-jari silinder itu 50 cm, maka massa silinder adalah 3,2 kg. Demikianlah penjelasan mengenai momen inersia silinder berongga beserta contohnya. Rumus momen inersia dapat digunakan untuk menghitung momen inersia pada berbagai bentuk benda lainnya seperti bola berongga dan silinder pejal. Dalam menghitung momen inersia, perlu mengetahui massa dan jari-jari benda tersebut. Semoga bermanfaat!