the wailing ending

the wailing ending

Penjelasan Akhir Dari "The Wailing" - Looper Pada tahun 2016, penulis dan sutradara asal Korea Selatan, Na Hong-jin memperkenalkan "The Wailing." Film ini merupakan gabungan antara komedi hitam dan horor yang memadukan elemen-elemen... Beberapa warga di kota tersebut berubah menjadi liar dan dengan kejam membunuh keluarga mereka sambil mengalami luka dan memar di tubuh mereka. Namun, pada akhir cerita "The Wailing" berkembang menjadi sebuah cerita tentang kepemilikan setan, yang merupakan genre inti dari film tersebut. Perubahan antara genre-genre ini merupakan salah satu twist paling berpengaruh dari "The Wailing." Pada akhirnya, Jong-goo terpaksa memilih antara dua kejahatan potensial, yaitu memilih untuk percaya pada Il-gwang dan pergi menemui putrinya atau memilih untuk percaya pada Moo-myung dan tetap tinggal meskipun takut. Akhir cerita ini meninggalkan banyak pertanyaan yang perlu dipertimbangkan. Apakah Shaman dan orang Jepang tua bekerja sama atas nama iblis? Apakah Moo-myung adalah roh dari kota dan berusaha melindunginya? Apakah Shaman mencetak roh iblis pada Hyo-Jin daripada menyelamatkannya? Selain itu, kita juga dapat menemukan referensi ke Alkitab dalam "The Wailing," seperti Kebangkitan Yesus, Penyangkalan Petrus, dan dosa Jong-goo. Kematian dan Kepemilikan Shaman Hutan. Setelah shaman hutan hampir mati karena kutukan mati dan merangkak masuk ke tempat tidur, kita dapat melihat gambaran singkat dari seorang wanita berpakaian putih yang mengelilingi di luar dengan misterius. Hal ini merupakan petunjuk penting bahwa wanita berpakaian putih ingin shaman hutan mati sehingga dia bisa merasuki tubuhnya. "The Wailing" adalah film yang menakutkan yang mengeksplorasi mimpi buruk setiap orang tua, yaitu gagal menyelamatkan anak-anak mereka dari nasib yang mengerikan. Akhir cerita film ini sangat suram dan mengganggu, dengan protagonisnya terjerat dalam pilihan moral yang sulit.