pbv adro

pbv adro

Analisis Fundamental Saham ADRO | Adaro Energy Indonesia Tbk Saham ADRO mendapat peringkat undervalued karena PBV lebih rendah dari valuasi perusahaan (0,83) dan berada dalam tier saham tier 3 dengan market cap yang kecil (di bawah 1 T). Meskipun return on equity dan profitabilitas tidak terlalu baik karena RoE kurang dari 15% (5,09%), valuasi saham ADRO masih berada di bawah PER dan PBV sektor energi per Desember 2022. Berdasarkan data 10 tahun terakhir, rata-rata PBV ADRO adalah 0,99x, sehingga harga saham ADRO saat ini bisa dianggap murah karena berada di bawah rentang bawah trend 10 tahun dan harga wajarnya sekitar Rp 3.000. Meskipun begitu, harga saham ADRO pernah mencapai PBV sekitar 4 kali pada tahun 2010 dengan PER di atas 20 kali. Adaro Energy Indonesia Tbk adalah perusahaan energi yang terintegrasi secara vertikal di Indonesia dengan bisnis di sektor batubara, energi, utilitas, dan infrastruktur pendukung. Saat ini, ADRO juga fokus pada strategi buyback di tengah sentimen negatif akibat moderasi harga batubara dari titik tertinggi di atas US$ 400 per ton ke level saat ini di kisaran US$ 270 per ton. Dalam hal kinerja pendapatan dan laba, ADRO memiliki revenue growth rata-rata sebesar 21,4% per tahun dan net profit growth rata-rata sebesar 69,4% per tahun selama 14 tahun ke belakang. Meskipun demikian, harga saham ADRO mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir sehingga PBV-nya menjadi lebih rendah. Dalam jangka panjang, saham ADRO masih memiliki potensi meskipun saat ini sedang mengalami masa sulit akibat penurunan harga batubara. Namun, dengan strategi buyback dan kinerja perusahaan yang baik, saham ADRO masih memiliki potensi untuk tumbuh di masa depan.