efek samping paracetamol 500 mg

efek samping paracetamol 500 mg

Paracetamol - Manfaat, Dosis, dan Efek Samping - Alodokter Paracetamol adalah obat yang digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri ringan hingga sedang seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan sebagainya. Meskipun mudah didapatkan dan efektif dalam mengatasi berbagai keluhan, pemakaian paracetamol perlu dilakukan dengan tepat agar tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi dalam pemakaian obat paracetamol adalah perut bagian kanan atas terasa sakit, urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat atau keabu-abuan, hilang nafsu makan, dan lelah yang tidak biasa. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya, segeralah konsultasi ke tenaga medis. Pemakaian paracetamol dalam jangka waktu lama dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan fungsi hati dan reaksi hipersensitifitas/alergi. Namun, terdapat beberapa efek samping ringan yang bisa terjadi, seperti demam dengan atau tanpa menggigil tiba-tiba, memar, gatal-gatal, mual, sakit perut, kehilangan nafsu makan, urine berwarna gelap, dan sakit perut bagian atas. Obat paracetamol tersedia dalam berbagai sediaan seperti tablet, sirup, dan suppositoria dengan dosis yang berbeda-beda. Dosis paracetamol yang dapat dikonsumsi tergantung pada usia, berat badan, dan jenis paracetamol yang digunakan. Sediaan paracetamol tablet yang paling umum adalah 500 mg dan jumlah maksimal pemberian paracetamol untuk orang dewasa adalah 1.000 mg (1 gram) per kali setiap 4-6 jam dengan batas maksimal 4.000 mg (4 gram) per hari. Simpan paracetamol pada suhu 20-25 derajat Celcius dan jangan dibekukan. Perlu diingat bahwa paracetamol hanya boleh digunakan bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi dan membutuhkan terapi obat penurun panas. Rekomendasi WHO adalah penggunaan obat penurun panas bila suhu tubuh lebih besar dari 38.5 °C (101,3 °F). Jadi, pastikan kamu mengonsumsi paracetamol sesuai petunjuk pada label atau kemasan, atau seperti yang diinstruksikan oleh dokter agar terhindar dari efek samping yang berbahaya.