senjata 5000 pucuk

senjata 5000 pucuk

5000 Pucuk Senjata atau 500 Pucuk Senjata? Mana yang Benar? - Kompasiana Belakangan ini, beredar kabar bahwa ada institusi di luar militer yang akan membeli senjata dengan jumlah yang cukup besar, yaitu 5000 pucuk. Namun, hal ini masih menjadi perdebatan, karena beberapa pejabat yang berkaitan dengan pengadaan senjata tersebut memberikan keterangan yang berbeda-beda. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam acara silaturahmi bersama sejumlah purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap Jakarta pada Jumat lalu (22/9) mengatakan bahwa ada institusi yang akan membeli 5000 pucuk senjata, tetapi tidak memberikan rincian mengenai institusi tersebut. Namun, Menko Polhukam Wiranto memberikan konfirmasi bahwa Badan Intelijen Negara (BIN) membeli 500 pucuk senjata untuk keperluan pendidikan intelijen. Beberapa pejabat lainnya, seperti Wakil Ketua DPR Fadli Zon, anggota Komisi III DPR RI Mulfachri Harahap, dan anggota Komisi III DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, memberikan tanggapan masing-masing mengenai kabar ini. Fadli Zon meminta agar Panglima TNI mengungkap nama institusi yang memesan senjata, sedangkan Mulfachri Harahap menilai bahwa jika hal ini terbukti benar, pengadaan senjata dengan cara yang ilegal harus dihentikan. Sementara itu, Sufmi Dasco Ahmad meragukan akurasi pernyataan Panglima TNI mengenai rencana pembelian senjata secara ilegal. Meski ada beberapa perbedaan pandangan, yang jelas hal ini masih menjadi perdebatan dan harus diinvestigasi lebih lanjut untuk mengetahui kebenarannya. Sebagai warga negara yang baik, kita seharusnya tidak menyebarkan atau mempercayai informasi yang belum pasti kebenarannya.