suasana demo 212

suasana demo 212

Mengenal Reuni 212, dari Aksi Melawan Ahok hingga Kritik Pemerintah Reuni 212 adalah gerakan massa yang bermula dari Aksi Damai 212 atau Aksi Bela Islam III di kawasan Silang Monas, Jakarta pada tanggal 2 Desember 2016. Gerakan ini diikuti oleh jutaan umat Muslim yang bersatu untuk menyampaikan pesan damai dan aman serta memperkuat persatuan umat Islam dan persatuan bangsa Indonesia. Reuni 212 diinisiasi oleh gerakan Alumni 212 yang berencana untuk menggelar reuni pada tanggal 2 Desember di Monas setiap tahunnya. Beberapa ormas Islam yang terlibat dalam gerakan ini antara lain adalah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan Front Pembela Islam (FPI). Reuni ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat persatuan umat Islam, tetapi juga untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dan mengekspresikan kritik pada berbagai kebijakan yang diambil. Reuni 212 menjadi perhatian publik karena dianggap sebagai gerakan massa yang keras terhadap Ahok, gubernur Jakarta pada saat itu. Ahok dituduh telah menista agama sehingga menimbulkan kecaman dan protes dari umat Islam. Meski aksi ini tidak disetujui oleh pemerintah, izin penggunaan kawasan Monas telah diberikan. Tampaknya, ada kelompok radikal yang akan menunggangi peristiwa 212 untuk mengacaukan suasana demo. Namun, pada kenyataannya, reuni 212 yang diadakan pada tanggal 2 Desember 2019 berjalan dengan aman, tertib dan damai. Sekitar ratusan ribu orang berkumpul untuk menyampaikan pesan damai dan mengekspresikan kritik terhadap pemerintah. Reuni ini juga dihadiri oleh Anies Baswedan, Gubernur Jakarta saat ini, yang menyerukan untuk menyatukan kelompok yang terpecah dan mempersiapkan pemetaan politik. Reuni 212 memperlihatkan bahwa meskipun terdapat perbedaan pandangan dalam dunia politik, tetapi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap harus dijaga. Gerakan massa harus diikuti dengan cara yang damai dan bertujuan memperbaiki kondisi bangsa, bukan merusak kestabilan nasional.