makam syekh nawawi banten

makam syekh nawawi banten

Nawawi al-Bantani - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Nawawi Al-Bantani adalah seorang ulama asal Banten yang terkenal dengan keluasan ilmunya. Beliau pernah menjadi guru besar Haromain (Mekkah-Madinah) dan Imam di Masjidil Haram Mekkah. Nawawi Al-Bantani memiliki julukan Al-Bantani karena berasal dari Banten Indonesia. Beliau dikenal sebagai ulama yang sangat produktif menulis kitab. Salah satu praktik ibadah yang dianjurkan oleh Nawawi Al-Bantani adalah mengunjungi makam orang-orang yang berjasa dalam sejarah Islam, termasuk makam Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Menurut Nawawi Al-Bantani, mengunjungi makam Nabi SAW adalah praktik ibadah yang identik dengan bertemu muka (tawajjuh) dengan Nabi SAW dan mengingatkan kebesaran perjuangan dan prestasi yang patut untuk diteladani. Lokasi makam Nawawi Al-Bantani sendiri terletak di Jannatul Mu’alla (pemakaman Ma’la) yang terletak sekitar 500 meter dari Masjidil Haram. Dalam kitab Nashâihul ‘Ibâd, Nawawi Al-Bantani juga menjelaskan ada 4 macam motivasi orang melakukan ziarah kubur. Pertama, ziarah dengan tujuan untuk mengingat mati dan akhirat. Ziarah dengan motivasi ini bisa hanya dengan melihat kuburan atau komplek pemakaman saja tanpa harus tahu siapa yang bersemayam di dalam kuburan. Selain Nawawi Al-Bantani, Banten juga memiliki ulama lain yang terkenal seperti Sultan Maulana Hasanudin yang dikenal sebagai pendiri Kesultanan Banten. Beliau adalah putera dari Sunan Gunung Jati dan berkuasa di Banten pada sekitar tahun 1552 hingga 1570. Makam Sultan Maulana Hasanudin sendiri berdampingan dengan Masjid Agung Banten. Terlepas dari itu, Nawawi Al-Bantani tetap menjadi salah satu ulama besar Indonesia yang pengaruhnya masih terasa hingga saat ini. Banyak dari karya-karyanya yang masih terus dibaca dan dipelajari oleh umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia.