berapa macam gaya lompat jauh

berapa macam gaya lompat jauh

3 Jenis Gaya dalam Lompat Jauh Beserta Penjelasannya - Kompas.com Lompat jauh adalah salah satu cabang olahraga atletik nomor lompat yang sering dilombakan dalam kejuaraan. Meski tidak akrab di tengah masyarakat, namun sudah menjadi kewajiban bagi setiap siswa untuk menghafalkannya. Adapun olahraga lompat jauh memiliki sejarah panjang dan memiliki macam-macam gaya. Sejarah lompat jauh dimulai pada ajang Olimpiade pertama di Athena, Yunani, pada tahun 1896. Saat ini, ada tiga jenis gaya dalam lompat jauh yang biasanya dilakukan oleh para pelompat. Ketiga gaya tersebut adalah Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air), Gaya Jongkok (Ortodok), dan Gaya Menggantung (Hangstyle). 1. Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air) Gaya lompat jauh berjalan di udara atau walking in the air adalah gaya di mana pelompat menyelesaikan fase melayang dengan cara mengayunkan kedua tangan ke depan atas. Tinggi dan jatuhnya hasil lompatan sangat tergantung dari kekuatan kaki tolak. 2. Gaya Jongkok (Ortodok) Pada lompat jauh gaya jongkok atau yang sering disebut sebagai gaya ortodok, tujuan utama dari gaya ini adalah lari secepat mungkin dari jarak sekitar 40 hingga 45 m di lintasan. Macam-macam teknik dalam lompat jauh yang bisa dilakukan saat melakukan fase melayang di antaranya adalah gaya jongkok (float style), gaya menggantung (hang style), dan gaya berjalan di udara (walking in the air style). 3. Gaya Menggantung (Hangstyle) Gaya menggantung atau hangstyle adalah gaya yang banyak dilakukan oleh para pelompat berpengalaman. Pada gaya ini, pelompat meregangkan kedua kaki di waktu yang sama dengan mengayunkan kedua lengan ke belakang. Selain gaya jongkok dan menggantung, gaya berjalan di udara bisa menjadi pilihan lainnya. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat melakukan lompat jauh seperti teknik awalan yang dilakukan dengan cara lari secepat mungkin sebelum melakukan tolakan dan hindari melakukan kesalahan saat melakukan tolakan yang dapat mengganggu hasil akhir lompatan. Oleh karena itu, sebuah latihan yang cukup dan tuntas diharuskan untuk menghindari cedera atau kesalahan teknik yang dapat mempengaruhi hasil akhir lompatan.