jingkang

jingkang

Insiden Jingkang (Cina: 靖康事变; pinyin: Jìngkāng shì biàn), juga dikenal sebagai Penghinaan Jingkang (靖康之恥; Jìngkāng zhī chǐ) dan Kekacauan Periode Jingkang (靖康之乱; Jìngkāng zhī luàn), adalah sebuah episode invasi dan kejahatan perang yang terjadi pada tahun 1127 selama Perang Jin-Song ketika pasukan Jin menyerang ibu kota Song, Bianjing (sekarang Kaifeng) dan merebutnya. Keluarga kerajaan Song diculik dan diperbudak, dan kekaisaran Song dihancurkan. Desa Jingkang adalah sebuah desa di kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Jingkang terletak paling ujung dari kecamatan Ajibrang dan berbatasan langsung dengan kecamatan Purwojati di sebelah selatan. Luas desa ini adalah 737.695 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 6697 orang dan kepadatan penduduk sebesar 875,62 per km². Desa ini terkenal dengan perkebunan-perkebunan rempah seperti kunyit, lada, kencur, jahe dan bahan rempah lainnya. Masjid Cheng Ho Pasuruan di Indonesia memiliki gaya arsitektur yang memadukan unsur China dan Melayu. Masjid ini menjadi pusat kegiatan agama dan kemasyarakatan bagi warga setempat. Selain itu, Mahasiswa ITB Kampus Jatinangor dari Indonesia juga melakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik pada dua desa di Kabupaten Sumedang, termasuk Desa Jingkang. Penelitian pendekatan deskriptif kualitatif dilakukan di Desa Jingkang untuk menjelaskan subjek salik atau pengikut Tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah. Teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan untuk memperoleh data penelitian. Jingkang Wang dari State Key Laboratory of Chemical Engineering, Tianjin University, The Co-Innovation Center of Chemistry and Chemical Engineering of Tianjin, Tianjin, People's Republic of China adalah salah satu ilmuwan dari desa ini yang telah banyak memberikan kontribusi dalam bidang keilmuan.