jatuhnya konstan

jatuhnya konstan

Kejatuhan Konstantinopel - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Kejatuhan Konstantinopel atau juga disebut Hálosis tís Konstantinoupóleos dalam bahasa Yunani, dan İstanbul'un Fethi dalam bahasa Turki, adalah peristiwa penting pada tanggal 29 Mei 1453 (Kalender Julian), saat ibu kota Romawi Timur jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah yang dipimpin oleh Mehmed II Sang Penakluk. Peristiwa ini menjadi tanda berakhirnya Abad Pertengahan dan memiliki dampak besar bagi Eropa dan Indonesia. Konstantinopel selama berabad-abad merupakan pusat dunia Barat sekaligus pertahanan Kristen terhadap Islam. Namun, kebijakan pemerintah Turki Usmani yang melarang Konstantinopel digunakan sebagai lintas barang dagangan dari Asia, mengancam kehidupan ekonomi bangsa Eropa Barat dan Eropa Timur seperti saat perpindahan bangsa di Eropa akibat serangan pasukan Islam. Jatuhnya Konstantinopel membawa dampak yang sangat besar bagi bangsa Eropa dan Indonesia. Bagi Eropa, kejatuhan ini memberi kesulitan bagi mereka untuk berdagang. Sementara itu, bagi Indonesia, kejatuhan Konstantinopel menjadi awal mula masuknya bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia melalui jalur laut. Kejatuhan Konstantinopel menandai akhir Perang Salib yang panjang, sejak tahun 1096. Dalam penjelajahannya, negara-negara Eropa akhirnya secara tidak sengaja menemukan Benua Amerika, dimulai dari perjalanan Colombus pada tahun 1492. Selain itu, kejatuhan Konstantinopel berdampak pada kemunduran perdagangan di Laut Tengah dan runtuhnya kekaisaran Romawi Timur. Peristiwa ini memperlihatkan betapa pentingnya menjaga pertahanan dan ekonomi suatu negara. Kejatuhan Konstantinopel menjadi pelajaran berharga bagi dunia bahwa kekuatan militer saja tak cukup jika tanpa adanya pengelolaan ekonomi yang baik.