deadliest soccer match

deadliest soccer match

"Berbicara tentang Pertandingan Sepakbola Mematikan dalam Sejarah - Priceonomics" Tanggal 15 April 1989 akan selalu diingat oleh para penggemar sepakbola Inggris sebagai pertandingan paling mematikan dalam sejarah Eropa - dan polisi yang tidak berpengalaman adalah salah satu penyebabnya. Pertandingan - semifinal Football Association antara Liverpool dan Nottingham Forest - sangat dinantikan. Namun, tragedi sepak bola yang mematikan terjadi pada 1 Oktober 2022 setelah pertandingan antara Arema dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Setelah kalah dari Persebaya, sekitar 3.000 pendukung Arema menyerbu lapangan. Setidaknya 125 orang tewas setelah polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa yang mencoba mendekati lapangan. Ini bukan pertama kalinya tragedi sepak bola terjadi di Indonesia. Saat ini, Indonesia juga telah tercatat dalam daftar negara yang pernah mengalami bencana sepak bola paling mematikan di dunia. Pada Mei 1964, saat pertandingan kualifikasi Olimpiade antara Peru dan Argentina, wasit menganggap bahwa gol Peru tidak sah hanya beberapa menit sebelum pertandingan berakhir. Keputusan itu memicu protes dari penggemar yang kemudian berubah menjadi kerusuhan ketika Argentina memenangkan pertandingan. Sebanyak 93 orang tewas dalam kerusuhan tersebut. Disaster Katmandu juga menjadi salah satu bencana sepak bola paling buruk di dunia dan merupakan salah satu dari sedikit bencana yang disebabkan oleh alam. Sekitar 30.000 penggemar menyaksikan pertandingan ketika bencana tersebut terjadi. Namun, tragedi yang terjadi di Indonesia pada tanggal 1 Oktober kemarin tetap menjadi salah satu bencana olahraga paling mematikan di dunia dan mendorong negara tersebut untuk bergabung dengan gerakan global untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan. Dalam rangka untuk mencegah tragedi sepak bola serupa terjadi lagi, perlu dilakukan tindakan-tindakan pencegahan yang lebih baik di masa depan. Pertandingan sepak bola seharusnya menjadi ajang kebersamaan dan hiburan, bukan menjadi ajang kekerasan dan kematian.