rumus menghitung putaran pulley

rumus menghitung putaran pulley

Cara Pengopelan Rumus Menghitung Diameter Pulley | Niagakita Rumus menghitung diameter pulley mesin kerja adalah sebagai berikut: D1 = Diameter pulley diesel (mm) N1 = Putaran mesin penggerak (rpm) D2 = Diameter pulley mesin kerja (mm) N2 = Putaran mesin kerja ηp = Randemen pengopela Untuk flat belt, nilai randemen pengopela antara 0,9 - 0,93. Untuk menghitung putaran pulley, pertama-tama kita harus mengetahui diameter pulley. Kemudian hitung lingkarannya dengan rumus L = πD (L adalah lingkaran, π adalah konstanta, dan D adalah diameter pulley). Setelah itu, tentukan jumlah putaran pulley dengan membagi putaran mesin dengan putaran pulley yang diinginkan. Pertanyaan yang sering ditanyakan adalah: 1. Apa itu putaran pulley? Putaran pulley adalah jumlah putaran pulley dalam satu menit. 2. Apa fungsi pulley diam? Pulley diam adalah pulley yang tidak bergerak dan digunakan sebagai penahan atau pengarah sabuk. 3. Bagaimana cara menghitung putaran pulley? Dengan menggunakan persamaan dasar seperti contoh di atas. Untuk menentukan perbandingan ukuran pulley, sebaiknya menggunakan perbandingan ukuran keliling pulley. Namun karena perkalian keliling lingkaran adalah (K=D x phi), maka untuk lebih mempermudah, kita dapat menggunakan perbandingan diameter. Untuk menghitung rpm pulley, kita membutuhkan beberapa informasi seperti diameter pulley penggerak (D1), diameter pulley yang digerakkan (D2), dan kecepatan putar pulley penggerak (N1). Dari informasi tersebut, kita dapat menggunakan rumus berikut: N2 = (N1 x D1) D2 Untuk perhitungan elemen mesin, seperti sabuk dan puli, kita dapat menggunakan rumus-rumus di atas.