social experiments

social experiments

17 Eksperimen Sosial yang Menghasilkan Hasil yang Tak Terduga Eksperimen sosial adalah proyek penelitian yang dilakukan dengan subjek interaksi antar manusia di dunia nyata. Berikut adalah 17 eksperimen sosial yang diadakan untuk menguji teori dan konsep psikologi yang memeriksa bagaimana orang bereaksi dalam situasi sosial tertentu. 1. Eksperimen Carlsberg Dalam eksperimen Carlsberg, pasangan yang tidak curiga pergi menonton film di bioskop yang penuh sesak. Hanya tinggal 2 kursi yang tersisa di tengah-tengah dan setiap kursi yang lain telah diambil oleh pesepeda berantakan yang terlihat kuat dan bertato. Hasilnya menunjukkan bahwa kebanyakan orang akan memilih untuk duduk dengan pesepeda tersebut. 2. Eksperimen Milgram Eksperimen Milgram adalah eksperimen psikologis paling terkenal dalam sejarah. Eksperimen ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana seseorang bersedia menuruti instruksi dari otoritas, bahkan jika hal itu bertentangan dengan moral atau etika pribadi mereka. 3. Eksperimen Stanford Eksperimen Stanford melibatkan penempatan peserta sebagai tahanan dan pengawal dalam sebuah penjara simulasi. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam situasi kuasa yang tidak seimbang, orang dapat dengan mudah melanggar hak asasi manusia dasar. 4. Eksperimen Rosenthal-Jacobson Eksperimen Rosenthal-Jacobson bertujuan untuk menguji bagaimana harapan guru tentang kemampuan akademik anak dapat memengaruhi kinerja mereka. 5. Eksperimen Asch Eksperimen Asch bertujuan untuk mengukur sejauh mana seseorang bersedia menuruti norma sosial dalam situasi yang mungkin bertentangan dengan keyakinan pribadi mereka. 6. Eksperimen Kontak Antar Kelompok Eksperimen Kontak Antar Kelompok bertujuan untuk mengurangi ketegangan antara kelompok yang saling bermusuhan. Hasilnya menunjukkan bahwa kontak positif antara kelompok dapat mengurangi tingkat diskriminasi dan mendorong toleransi. 7. Eksperimen Robbers Cave Eksperimen Robbers Cave melibatkan 22 anak laki-laki dalam dua kelompok di kamp Robbers Cave di Oklahoma. Hasilnya menunjukkan bahwa persaingan dan konflik antara kelompok dapat timbul bahkan tanpa alasan yang jelas. 8. Eksperimen Zimbardo Eksperimen Zimbardo bertujuan untuk mempelajari peran situasi dalam perilaku manusia. Hasilnya menunjukkan bahwa situasi dapat memiliki pengaruh yang besar terhadap jenis perilaku yang dipilih oleh seseorang. 9. Eksperimen Bystander Effect Eksperimen Bystander Effect bertujuan untuk mengukur tingkat keterlibatan orang dalam situasi darurat. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang ada di sekitar, semakin kecil kemungkinan satu orang akan membantu korban. 10. Eksperimen Foot-in-the-Door Eksperimen Foot-in-the-Door bertujuan untuk menguji teori komitmen dan konsistensi. Hasilnya menunjukkan bahwa orang lebih cenderung melakukan permintaan yang lebih besar setelah melakukan permintaan yang lebih kecil. 11. Eksperimen Door-in-the-Face Eksperimen Door-in-the-Face bertujuan untuk mempelajari keefektifan teknik pemasaran persuasif. Hasilnya menunjukkan bahwa pengaruh sosial dapat efektif digunakan untuk merubah perilaku orang. 12. Eksperimen Self-Fulfilling Prophecy Eksperimen Self-Fulfilling Prophecy bertujuan untuk mempelajari bagaimana ekspektasi dapat memengaruhi perilaku seseorang. Hasilnya menunjukkan bahwa ekspektasi yang tinggi dapat meningkatkan kinerja seseorang. 13. Eksperimen Cognitive Dissonance Eksperimen Cognitive Dissonance bertujuan untuk mempelajari bagaimana orang menyeimbangkan keyakinan mereka dengan fakta yang ada. Hasilnya menunjukkan bahwa orang dapat mengubah keyakinan mereka jika terdapat bukti yang kuat untuk menunjukkan ketidakbenaran keyakinan tersebut. 14. Eksperimen Social Identity Theory Eksperimen Social Identity Theory bertujuan untuk mempelajari bagaimana identitas sosial memengaruhi perilaku orang. Hasilnya menunjukkan bahwa orang cenderung lebih memihak pada kelompok mereka sendiri dan bersikap diskriminatif terhadap kelompok lain. 15. Eksperimen Obedience Eksperimen Obedience bertujuan untuk mempelajari sejauh mana seseorang bersedia menuruti perintah dari otoritas. Hasilnya menunjukkan bahwa banyak orang bersedia melanggar moral dan etika pribadi mereka jika perintah datang dari seseorang yang dianggap sebagai otoritas. 16. Eksperimen Halo Effect Eksperimen Halo Effect bertujuan untuk mempelajari bagaimana kesan pertama dapat memengaruhi persepsi selanjutnya terhadap seseorang. Hasilnya menunjukkan bahwa kesan pertama dapat memengaruhi cara orang memandang seseorang secara keseluruhan. 17. Eksperimen HighScope Eksperimen HighScope bertujuan untuk mempelajari efektivitas program pendidikan prasekolah. Hasilnya menunjukkan bahwa program pendidikan yang efektif dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi anak-anak. Dari 17 eksperimen sosial di atas, kita dapat mengambil banyak pelajaran tentang bagaimana manusia bereaksi dalam situasi sosial tertentu dan bagaimana interaksi sosial dapat mempengaruhi perilaku dan keputusan seseorang.