anatomi bola mata pdf

anatomi bola mata pdf

2.1 Anatomi Bola Mata - Universitas Diponegoro Bola mata memiliki bentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. Bagian depan bola mata memiliki kelengkungan yang lebih cembung dibandingkan dengan bagian belakangnya, sehingga terdapat dua kelengkungan yang berbeda pada bola mata. Bola mata dikelilingi oleh lemak orbita pada bagian sisi dan belakangnya, yang berfungsi untuk memberikan kebebasan gerak pada bola mata, melindungi pembuluh darah dan saraf, serta sebagai bantalan bagi bola mata itu sendiri. Orbita adalah rongga yang mengandung bola mata, saraf, lemak, dan pembuluh darah. Orbita memiliki bentuk seperti buah pear, dengan tinggi sekitar 35 mm dan lebar 40 mm. Volume orbita sekitar 30 cm3 dan terdiri dari tujuh tulang penyusun, yaitu etmoid, frontal, lakrimal, maksila, palatine, sfenoid, dan zigomatik. Bola mata terletak di dalam kavum orbita yang terlindung dengan baik. Jaringan kornea di bagian depan bola mata memiliki kelengkungan yang lebih tajam, sehingga terdapat dua kelengkungan yang berbeda pada bola mata. Pembungkus bola mata terdiri dari tiga lapisan, yaitu sclera, koroid, dan retina. Bola mata memiliki dua kelompok otot, yaitu otot intrinsik dan ekstrinsik. Otot intrinsik meliputi otot siliaris (sfingter dan dilator iris) dan otot yang terdapat di dalam bola mata yang berperan dalam mengatur gerakan struktur internal bola mata. Otot ekstrinsik meliputi rektus superior, rektus medial, rektus inferior, rektus lateral, dan oblik superior dan inferior. Bola mata orang dewasa memiliki diameter sekitar 2,5 cm. Dari seluruh permukaan bola mata, hanya 1/6 bagian anterior saja yang terlihat, sementara 5/6 bagian posterior terletak dan terlindung di dalam ruang orbita. Bola mata juga memiliki badan kaca yang tidak mengandung pembuluh darah dan mendapatkan nutrisi dari jaringan sekitarnya. Kekeruhan badan kaca dapat disebabkan oleh sisa-sisa pembuluh darah yang ada dalam bola mata selama perkembangan janin. Dalam membahas fisiologi gerakan bola mata, diperlukan pemahaman mengenai anatomi dan histologi otot ekstraokular. Anatomi mata adalah sepasang organ penglihatan yang terdiri dari bola mata dan saraf optik. Bola mata terdapat di dalam orbita bersama dengan struktur visual lainnya. Wilayah orbital adalah area wajah yang menutupi orbita dan bola mata. Jaringan bening membentuk 1/6 bagian depan bola mata yang disebut kornea, dengan diameter 11 mm. Kornea merupakan kelanjutan dari sclera, dan pertemuan antara kornea dan sclera disebut limbus. Bola mata juga memiliki banyak kelainan dan keluhan yang perlu dikenali untuk perawatan mata yang lebih baik.